Kamis, 13 Desember 2012

Ini pertanyaan yang seharusnya bisa kau jawab.

Kapan kau akan berhenti membuatku menangis?
Kapan kau akan menghilang dari memori otakku?
Kapan kau akan berhenti menyakitiku secara tidak langsung?
Kapan kau akan berhenti membuatku mengingat kenangan kita?
Kapan?
Kapan?
Kapan?
Kapan?
Kapan?
Aku lelah jika harus terus menerus mengingat kenangan kita yang manis itu. 6bulan yang lalu, kita masih bersama, menghabiskan waktu bersama, merayakan hari jadi yang pertama. 5bulan yang lalu, kita juga masih bersama, masih juga menghabiskan waktu bersama, dan juga merayakan hari jadi yang kedua. Hari ini, dibulan yang berbeda, diwaktu yang berbeda, ditahun yang sama, ditanggal yang sama, semua berubah.... Kau telah menemukan kebahagiaanmu sendiri, sedangkan aku? Kau telah menemukan teman untuk tertawa dan menangis bersama, sedangkan aku? Kau telah membuat kenangan baru dengan orang baru, sedangkan aku?
 Kenapa harus kamu yang menyelonong masuk kedalam hatiku?
Kenapa harus kamu yang membuat hidupku berubah seperti ini?
 Kenapa harus kamu yang menorehkan jutaan kenangan dihatiku?
Kenapa harus kamu yang membuatku merasakan tawa dan tangis?
Kenapa harus kamu yang membahagiakan sekaligus membuatku kecewa?
Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Kenapa?
Apa bisa kau jawab? Apa bisa kau jelaskan? Apa bisa kau mengembalikan waktu? Apa kau bisa menjawab semua pertanyaanku? Apa kau bisa menjelaskannya kepadaku? Mengapa waktu membuat kita terpisah? Tak bisakah waktu berhenti sebentar saja? Apa waktu tidak ingin melihat aku merasakan hal-hal manis bersamamu? Kenapa hal yang manis bisa membuat orang menangis? Kenapa kau membuatku tertawa jika setelah itu kau buat aku menangis? Kenapa kau buat aku bahagia jika setelah itu kau buat aku terluka? 
Ya, kau tidak tahu seberapa besar cintaku untukmu, yang tahu hanya aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, aku, dan tuhan. 
Aku pikir, kau adalah pilihan yang tepat untukku, kenyataannya? aku salah membuat keputusan.
Apa aku pernah membuatmu kecewa?
 Apa aku pernah membuatmu menangis?
 Apa aku pernah menorehkan luka di hatimu?
Apa aku pernah membuatmu merasakan sakitnya ditinggalkan?
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?
Apa?
Aku sampai memutar balikkan otak untuk mengingat apa aku pernah melakukan itu semua terhadapmu. Aku menemukan kata 'tidak' yang ternyata jawaban itu jatuh di dasar hatiku. Kau tahu? sebenarnya ini tidak adil, aku merasakan sakitnya ditinggalkan orang yang paling disayang, aku merasakan sakitnya disia-siakan, aku merasakan air mataku jatuh sia-sia. Sedangkan kamu? apa kamu pernah merasakannya karena aku? apa pernah? aku terlalu mencintaimu sehingga aku lupa bagaimana cara mencintai diriku sendiri.
Kepergianmu membuat aku semakin lupa bagaimana cara membuat diriku sendiri untuk tersenyum bahkan tertawa. Aku lupa! Karena biasanya kau yang mengendalikan senyum dan tawaku. 
Bagaimana agar air mataku berhenti menetes?
Bagaimana agar hatiku sembuh setelah kau sakiti?
 Bagaimana caranya agar aku dapat melupakanmu?
 Bagaimana agar aku bisa mengendalikan semuanya sendirian?
Bagaimana agar otakku berhenti mengoperasikan kenangan kita?
Bagaimana?
Bagaimana?
Bagaimana?
Bagaimana?
Bagaimana?
Kau datang mengajariku bagaimana caranya menyayangi seseorang, bagaimana caranya memperjuangkan seseorang, bagaimana caranya mencintai seseorang, tapi sayang..... kau lupa satu hal yang sebenarnya penting... kau lupa mengajariku bagaimana caranya melupakan seseorang yang pernah disayang. Sekarang, bisakah kau ajari aku bagaimana caranya? Aku mohon, aku ingin bisa melupakanmu. Karena, mengingatmu adalah hal yang sebenarnya menyakitkan. Jika kau tidak bisa mengajariku bagaimana caranya melupakanmu, ajari aku bagaimana caranya mengendalikan senyum dan tawaku sendiri. Kau mau mengajariku? aku rasa tidak. Peduli apa kau terhadapku? aku bukan siapa-siapamu lagi. 
Mengapa harus aku yang terluka?
Mengapa harus aku yang menangis?
Mengapa haruas aku yang terjebak? 
Mengapa harus aku yang merasakan ini? 
 Mengapa? 
Mengapa?
Mengapa?
Mengapa?
Mengapa?
Aku tak bisa menjelaskan kenapa air mata ini terus terjatuh jika aku mengingatmu. Tidak adakah orang lain yang bisa kau lukai? kau melukai aku yang benar-benar menyayangimu. Seharusnya kau tahu, aku tidak sekuat kamu! Aku perempuan! Aku yang seharusnya kau pertahankan bukan kau sia-siakan! Aku yang seharusnya kau buat tertawa bukan kau buat menangis! Aku yang seharusnya kau buat bahagia bukan kau buat kecewa! Dunia ini yang sudah terbalik? atau jangan-jangan memang kau yang tak tahu bagaimana mencintai seseorang dengan benar? 
Menangisimu memang tidak bisa membuatku melupakanmu, setidaknya aku bisa merasakan bahwa aku masih mencintai orang yang aku cintai. Rasanya hanya aku yang mengerti kamu dengan detail dan seluk-beluknya bukan orang lain. Aku ingin tahu, apa kau sekarang sudah menempati hati perempuan yang tulus seperti aku? apa kau sekarang sudah bahagia dengan "mainan" barumu? aku tak tahu pasti.  
Yang namanya "mainan" pasti memiliki batas kebosanan masing-masing, jika bersamaku saja kau cepat bosan, bagaimana dengan "mainanan-mainan" yang lainnya? aku harap "mainanmu" yang lainnya tidak merasakan hal yang sama seperti aku.


With love :)
     Hawa      

Tidak ada komentar:

Posting Komentar