Jumat, 08 Februari 2013

Semu Kemudian Abu

Ini berawal dari aku berpikir 'kamu berbeda' lalu berakhir menjadi 'kamu sama seperti yang lain!'. Ini berawal dari aku berkata 'hanya status' lalu berakhir dengan berkata 'ternyata sudah sampai hati'. Boleh kita bertukar tempat? aku menjadi kamu yang bahagia dan kamu menjadi aku yang terluka. Boleh kita berganti posisi? aku menjadi kamu yang menyakiti dan kamu menjadi aku yang disakiti. Suatu saat nanti, posisi kita akan berganti. Suatu saat nanti kamu akan merasakan terluka, disakiti, disia-siakan, dijadikan pelampiasan.... Suatu saat nanti. Kamu menyakitiku secara perlahan kemudian menjadi luka kecil, namun semakin lama luka itu membesar dan membuat lubang disini *tunjuk hati*. Belum sempat luka ini mengering, sudah tergores lagi. "PAINS: Positive Atittude In Negative Situation" kata seseorang yang tersakiti. Ini bukan hanya masalah air mata atau amarah tapi juga perasaan. Kalau kau punya perasaan seharusnya kau tahu rasanya disakiti. "Jangan mau dipanggil perempuan apalagi cewek, kau adalah wanita" kata seseorang yang pernah aku harap-harapkan. Ciri khas dari wanita adalah mudah percaya, mudah memberikan, mudah kecewa, mudah menyesal, dan tidak mudah melupakan. Ada masanya aku terjatuh dan butuh tangan yang dapat membuatku kembali berdiri. "pria yang baik hanya untuk wanita yang baik, jika kamu dan dia berpisah percayalah bahwa dia sebenarnya bukan pria yang baik, tuhan telah menyiapkan kebahagiaan dari sudut lain." kata seorang pria setengah baya yang sering dihinggapi curahan-curahan hati. Dingin menyelimuti dan awan gelap memayungi, kadang rangkaian kata sederhanamu yang aku terima di mention sekedar ucapan selamat malam dapat membuatku tetap hangat. Kau tahu? kau telah membuat aku percaya kepadamu lalu kau pudarkan semuanya sehingga menjadi semu dan tampak abu. Kembali tersakiti, kembali terusik luka ini, kembali terjatuh, kembali dikecewakan, kembali merasakannya lagi. Semu kemudian Abu.

Tertanda
   Hawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar