Sabtu, 02 Februari 2013

Merasakannya (lagi)

Ketika kau tahu rasanya sakit, lalu kenapa kau harus menyakiti orang lain? lebih tepatnya, kenapa kau harus menyakitiku? entah kau sadar atau tidak, kau telah menyakitiku. Jika kau berkata aku menyakitimu, sebenarnya kaulah yang menyakitiku. Tidak semua rasa sakit bisa terlihat dengan jelas, orang yang belajar berfikir dewasa akan mengubur dalam-dalam rasa sakit itu dan mengulaskan senyuman. Kau tahu? menahan tangis itu tidak mudah, menahan sakit itu tidak ringan, tapi aku mampu karena aku ingin terlihat semuanya baik-baik saja, aku ingin orang-orang melihatku baik-baik saja. Apa yang kau rasakan ketika kau berusaha memberikan yang terbaik justru mendapatkan yang sebaliknya? tidak adil. Jika dari awal kau tidak ada niat sedikitpun menjaga hatiku seharusnya kau tidak perlu repot-repot memintaku memberikan hati ini. Kau bukan penjaga hati yang baik memang. "dikasih hati minta jantung" kata seseorang yang mengerti posisiku. Semua yang terlihat baik di awal belum tentu baik di akhir. Aku pikir setelah kau berada di sini.... di hatiku, kau mampu mengeringkan air mataku, nyatanya? aku terlalu berharap terlalu tinggi. Aku terlalu memakai hati, semua hal yang seharusnya ditanggapi dengan positif malah aku anggap negatif, aku terlalu sayang. Ini kesalahanku yang keberapa kali? terlalu memakai hati. Ketika disakiti tapi bingung harus mengikuti kata hati karena sayang dan mempertahankan semuanya walau sakit atau mengikuti kata perasaan karena tersakiti dan mengakhiri semuanya. Dimatamu aku ini siapa? apa? hanya pajangan nama di biografi twitter? untuk apa? cukup malam ini, aku merasakan (lagi) rasanya disakiti. Besok? anggap saja yang aku rasakan hari ini hanya mimpi buruk. Selebihnya? aku serahkan kepada yang menciptakan rasa sakit ini.


Tertanda
   Hawa

Tidak ada komentar:

Posting Komentar