Ini berawal dari aku berpikir 'kamu berbeda' lalu berakhir menjadi 'kamu sama seperti yang lain!'. Ini berawal dari aku berkata 'hanya status' lalu berakhir dengan berkata 'ternyata sudah sampai hati'. Boleh kita bertukar tempat? aku menjadi kamu yang bahagia dan kamu menjadi aku yang terluka. Boleh kita berganti posisi? aku menjadi kamu yang menyakiti dan kamu menjadi aku yang disakiti. Suatu saat nanti, posisi kita akan berganti. Suatu saat nanti kamu akan merasakan terluka, disakiti, disia-siakan, dijadikan pelampiasan.... Suatu saat nanti. Kamu menyakitiku secara perlahan kemudian menjadi luka kecil, namun semakin lama luka itu membesar dan membuat lubang disini *tunjuk hati*. Belum sempat luka ini mengering, sudah tergores lagi. "PAINS: Positive Atittude In Negative Situation" kata seseorang yang tersakiti. Ini bukan hanya masalah air mata atau amarah tapi juga perasaan. Kalau kau punya perasaan seharusnya kau tahu rasanya disakiti. "Jangan mau dipanggil perempuan apalagi cewek, kau adalah wanita" kata seseorang yang pernah aku harap-harapkan. Ciri khas dari wanita adalah mudah percaya, mudah memberikan, mudah kecewa, mudah menyesal, dan tidak mudah melupakan. Ada masanya aku terjatuh dan butuh tangan yang dapat membuatku kembali berdiri. "pria yang baik hanya untuk wanita yang baik, jika kamu dan dia berpisah percayalah bahwa dia sebenarnya bukan pria yang baik, tuhan telah menyiapkan kebahagiaan dari sudut lain." kata seorang pria setengah baya yang sering dihinggapi curahan-curahan hati. Dingin menyelimuti dan awan gelap memayungi, kadang rangkaian kata sederhanamu yang aku terima di mention sekedar ucapan selamat malam dapat membuatku tetap hangat. Kau tahu? kau telah membuat aku percaya kepadamu lalu kau pudarkan semuanya sehingga menjadi semu dan tampak abu. Kembali tersakiti, kembali terusik luka ini, kembali terjatuh, kembali dikecewakan, kembali merasakannya lagi. Semu kemudian Abu.
Tertanda
Hawa
Jumat, 08 Februari 2013
Sabtu, 02 Februari 2013
Merasakannya (lagi)
Ketika kau tahu rasanya sakit, lalu kenapa kau harus menyakiti orang lain? lebih tepatnya, kenapa kau harus menyakitiku? entah kau sadar atau tidak, kau telah menyakitiku. Jika kau berkata aku menyakitimu, sebenarnya kaulah yang menyakitiku. Tidak semua rasa sakit bisa terlihat dengan jelas, orang yang belajar berfikir dewasa akan mengubur dalam-dalam rasa sakit itu dan mengulaskan senyuman. Kau tahu? menahan tangis itu tidak mudah, menahan sakit itu tidak ringan, tapi aku mampu karena aku ingin terlihat semuanya baik-baik saja, aku ingin orang-orang melihatku baik-baik saja. Apa yang kau rasakan ketika kau berusaha memberikan yang terbaik justru mendapatkan yang sebaliknya? tidak adil. Jika dari awal kau tidak ada niat sedikitpun menjaga hatiku seharusnya kau tidak perlu repot-repot memintaku memberikan hati ini. Kau bukan penjaga hati yang baik memang. "dikasih hati minta jantung" kata seseorang yang mengerti posisiku. Semua yang terlihat baik di awal belum tentu baik di akhir. Aku pikir setelah kau berada di sini.... di hatiku, kau mampu mengeringkan air mataku, nyatanya? aku terlalu berharap terlalu tinggi. Aku terlalu memakai hati, semua hal yang seharusnya ditanggapi dengan positif malah aku anggap negatif, aku terlalu sayang. Ini kesalahanku yang keberapa kali? terlalu memakai hati. Ketika disakiti tapi bingung harus mengikuti kata hati karena sayang dan mempertahankan semuanya walau sakit atau mengikuti kata perasaan karena tersakiti dan mengakhiri semuanya. Dimatamu aku ini siapa? apa? hanya pajangan nama di biografi twitter? untuk apa? cukup malam ini, aku merasakan (lagi) rasanya disakiti. Besok? anggap saja yang aku rasakan hari ini hanya mimpi buruk. Selebihnya? aku serahkan kepada yang menciptakan rasa sakit ini.
Tertanda
Hawa
Tertanda
Hawa
pasco
Tempat bersejarah dari kelas 8 sampe sekarang tuh ternyata....................... pasco.
dari mulai yang waktu jamannya ngumpul sama raflie dkk, terus ketemu nabil sebelum jadi pacar, terus tempat bolos les, terus apalagi ya.. banyak banget duh. seneng,sedih,galau,bahagia,kesel semuanya pernah dirasain di pasco. akhir-akhir ini sih hampir tiap hari ke sana terus, alesannya adalah tempat pelarian galau. jadi kalo galau cari aja disana pasti ada:))
dari mulai yang waktu jamannya ngumpul sama raflie dkk, terus ketemu nabil sebelum jadi pacar, terus tempat bolos les, terus apalagi ya.. banyak banget duh. seneng,sedih,galau,bahagia,kesel semuanya pernah dirasain di pasco. akhir-akhir ini sih hampir tiap hari ke sana terus, alesannya adalah tempat pelarian galau. jadi kalo galau cari aja disana pasti ada:))
curcol dulu biar galau:(=))
hi, bil♥
Jumat, 25 Januari 2013
Page 23 of 365
Welcome to page 23 of 365!
you fill this page, bil♥
learn to trust again, learn to love again,
learn to patient again, learn not to be selfish anymore,
just with you,bil.
don't waste my trust, because.....
I believe that you will not hurt me
MhmmdNbl({})
learn to patient again, learn not to be selfish anymore,
just with you,bil.
don't waste my trust, because.....
I believe that you will not hurt me
MhmmdNbl({})
Kamis, 17 Januari 2013
Kembali disini, bersamaku...
Hai....
Apa kabar? sudah lama tidak bertegur sapa, mmm... bahkan saling memandangpun tidak pernah lagi. Hanya saling beradu pandang, memergoki satu sama lain ketika sama-sama sedang saling memperhatikan. Entah kenyataannya memang saling memperhatikan atau hanya perasaan saja, aku tidak tahu. Kau ingat 17? ketika satu tahun yang lalu, kau menggantungkan harapan padaku dan terjawab sudah siang hari itu. Aku-kamu-kita. Kau ingat? ketika kau duduk di sebelahku berbicara sambil menatap mataku? kau ingat ketika berdiri di depan balkon sambil mengobrol? kau ingat saat berdiri di sampingku di lapang depan sekolah? kau ingat ketika bermain volly saat jam olahraga denganku? kau ingat? Ini berlalu terlalu cepat, benar-benar terlalu cepat, aku baru mencintaimu setelah kau berlalu. Aku memang tidak bisa dengan fasih mengungkapkan apa yang aku rasakan. Bagiku, apa yang aku rasakan cukup dirasakan tidak semua yang aku rasakan harus aku ungkapkan. Namun kali ini aku merasa ingin mengungkapkan semuanya, hanya saja aku tidak tahu bagaimana caranya. Saat kau disini, bersamaku... aku membuat kesalahan; membuatmu kecewa, menorehkan luka dan menjadikanmu begitu sia-sia. Saat kau tidak ada disini, bersamaku... aku berharap kau kembali disini, bersamaku. Aku berharap kau masih sama seperti yang dulu. Aku harap. Hhh aku harus merasakan dadaku tersendat,berdegup kencang,rasa sakit yang dalam dan napasku terengah seperti hampir kehilangan udara untuk dihirup ketika menyadari bahwa; kadang kita berada di satu timeline yang sama namun tidak saling menyapa, kadang kita berhadapan ketika melintas di arah berlawanan namun tidak saling memandang, kadang kita berdiri tidak terlalu berjauhan namun tidak saling melirik. Coba kau jelaskan apa itu 'mantan', bekas? sampah? apalagi? itu semua salah. Mantan itu sosok yang pernah mengajarkan bagaimana caranya berbagi. Seburuk-buruknya mantan, tetap saja dulu pernah kau anggap dia yang terbaik kan? ini semua hanya putaran kecil. Dulu aku berada di atas, menyia-nyiakanmu; kemudian aku jatuh di bawah ketika disia-siakan, roda masih berputar, berputar perlahan ketika aku berharap kau kembali. Kau tahu? ketika aku menekan tombol demi tombol di keyboard ini dan mulai menjadi kalimat, aku mengetik sambil terus memikirkanmu. Sosokmu membayangiku, apalagi senyummu yang dulu sempat aku miliki. Ah rasanya kau tidak akan pernah lagi tersenyum untukku dan karenaku. Ini gelap, sangat gelap, bagaimana bisa aku berjalan sendiri di dalam kegelapan? maukah kau menjadi cahaya yang menyelimutiku ketika aku berjalan? aku tidak ingin kau menjadi lilin dalam gelapku, kenapa? api akan membakar tubuhmu terus menerus hingga tidak terisa dan hilang. Aku ingin kau menjadi cahaya yang akan terus menemaniku berjalan tanpa kenal hilang. Ketika kau dulu tersenyum untuk dan karenaku aku mengubahnya menjadi tangisan, ketika aku ingin merasakan kau tersenyum untuk dan karenaku, kau enggan. Walaupun sedetik, tapi biarkan aku merasakan bibirmu tersungging untuk dan karenaku. Jika kau kembali disini, disampingku, aku tidak akan lagi menghilangkan sunggingan senyummu itu. Aku ingin kau menjadi pengendali tawa dan tangisku. Aku butuh bagian hati yang patah untuk melengkapi ini semua. Seandainya kau tahu, alasan aku menulis adalah; 1. kamu 2.rasa sakit 3.perasaan yang tersimpan 4.penyesalan 5.cinta. Percaya atau tidak, aku masih menunggumu disini. Bagaimana denganmu? apa kau sudah mendapatkan perempuan yang bisa kau kendalikan tawa dan tangisnya? Aku harap kau kembali disini, disampingku. Aku harap kau kembali menjadi pengendali tawa dan tangisku. Aku harap kau kembali tersenyum untuk dan karenaku. Aku harap. Ya....... Entah sampai kapan. (seharusnya) ini adalah 17 untuk yang ke-12. Maaf aku telah membawamu kedalam kekecewaan. Maaf. Aku masih mencintaimu. Maaf.
With love, regret,sorry, and......... happy failed anniversary 1years:')
ur ex, Hawa
Apa kabar? sudah lama tidak bertegur sapa, mmm... bahkan saling memandangpun tidak pernah lagi. Hanya saling beradu pandang, memergoki satu sama lain ketika sama-sama sedang saling memperhatikan. Entah kenyataannya memang saling memperhatikan atau hanya perasaan saja, aku tidak tahu. Kau ingat 17? ketika satu tahun yang lalu, kau menggantungkan harapan padaku dan terjawab sudah siang hari itu. Aku-kamu-kita. Kau ingat? ketika kau duduk di sebelahku berbicara sambil menatap mataku? kau ingat ketika berdiri di depan balkon sambil mengobrol? kau ingat saat berdiri di sampingku di lapang depan sekolah? kau ingat ketika bermain volly saat jam olahraga denganku? kau ingat? Ini berlalu terlalu cepat, benar-benar terlalu cepat, aku baru mencintaimu setelah kau berlalu. Aku memang tidak bisa dengan fasih mengungkapkan apa yang aku rasakan. Bagiku, apa yang aku rasakan cukup dirasakan tidak semua yang aku rasakan harus aku ungkapkan. Namun kali ini aku merasa ingin mengungkapkan semuanya, hanya saja aku tidak tahu bagaimana caranya. Saat kau disini, bersamaku... aku membuat kesalahan; membuatmu kecewa, menorehkan luka dan menjadikanmu begitu sia-sia. Saat kau tidak ada disini, bersamaku... aku berharap kau kembali disini, bersamaku. Aku berharap kau masih sama seperti yang dulu. Aku harap. Hhh aku harus merasakan dadaku tersendat,berdegup kencang,rasa sakit yang dalam dan napasku terengah seperti hampir kehilangan udara untuk dihirup ketika menyadari bahwa; kadang kita berada di satu timeline yang sama namun tidak saling menyapa, kadang kita berhadapan ketika melintas di arah berlawanan namun tidak saling memandang, kadang kita berdiri tidak terlalu berjauhan namun tidak saling melirik. Coba kau jelaskan apa itu 'mantan', bekas? sampah? apalagi? itu semua salah. Mantan itu sosok yang pernah mengajarkan bagaimana caranya berbagi. Seburuk-buruknya mantan, tetap saja dulu pernah kau anggap dia yang terbaik kan? ini semua hanya putaran kecil. Dulu aku berada di atas, menyia-nyiakanmu; kemudian aku jatuh di bawah ketika disia-siakan, roda masih berputar, berputar perlahan ketika aku berharap kau kembali. Kau tahu? ketika aku menekan tombol demi tombol di keyboard ini dan mulai menjadi kalimat, aku mengetik sambil terus memikirkanmu. Sosokmu membayangiku, apalagi senyummu yang dulu sempat aku miliki. Ah rasanya kau tidak akan pernah lagi tersenyum untukku dan karenaku. Ini gelap, sangat gelap, bagaimana bisa aku berjalan sendiri di dalam kegelapan? maukah kau menjadi cahaya yang menyelimutiku ketika aku berjalan? aku tidak ingin kau menjadi lilin dalam gelapku, kenapa? api akan membakar tubuhmu terus menerus hingga tidak terisa dan hilang. Aku ingin kau menjadi cahaya yang akan terus menemaniku berjalan tanpa kenal hilang. Ketika kau dulu tersenyum untuk dan karenaku aku mengubahnya menjadi tangisan, ketika aku ingin merasakan kau tersenyum untuk dan karenaku, kau enggan. Walaupun sedetik, tapi biarkan aku merasakan bibirmu tersungging untuk dan karenaku. Jika kau kembali disini, disampingku, aku tidak akan lagi menghilangkan sunggingan senyummu itu. Aku ingin kau menjadi pengendali tawa dan tangisku. Aku butuh bagian hati yang patah untuk melengkapi ini semua. Seandainya kau tahu, alasan aku menulis adalah; 1. kamu 2.rasa sakit 3.perasaan yang tersimpan 4.penyesalan 5.cinta. Percaya atau tidak, aku masih menunggumu disini. Bagaimana denganmu? apa kau sudah mendapatkan perempuan yang bisa kau kendalikan tawa dan tangisnya? Aku harap kau kembali disini, disampingku. Aku harap kau kembali menjadi pengendali tawa dan tangisku. Aku harap kau kembali tersenyum untuk dan karenaku. Aku harap. Ya....... Entah sampai kapan. (seharusnya) ini adalah 17 untuk yang ke-12. Maaf aku telah membawamu kedalam kekecewaan. Maaf. Aku masih mencintaimu. Maaf.
With love, regret,sorry, and......... happy failed anniversary 1years:')
ur ex, Hawa
Selasa, 01 Januari 2013
Page 1 of 365
Ini sudah benar dari awal; aku mencintaimu. Ini sudah benar menjadi keputusanku; berhenti mencintaimu. Ini semua sudah benar. Bukan bosan, apalagi khianat perasaan. Mungkin, lelah yang menghasut keputus-asaan. Aku terlanjur kehilangan apa yang selama ini kuyakini sebagai pemilk keakuan hati; kamu. Menyudahi apa yang seharusnya kuakhiri, mengakhiri apa yang seharusnya kusudahi. Benarkah ini sudah 'seharusnya'? Bibir, pikiran, dan hati kerap kali berjalan sendiri-sendiri, tidak ada kesamaan. Kadang ingin mengatakan rindu jadinya benci. Sadarku makin nyata, tak berhak lagi aku bertanya. Biarkan saja lirih yang angkat bicara: "Di matamu, aku ini siapa?". Masih sanggupkah aku berkejaran dengan waktu? menjadikanmu satu-satunya di ruang hampa hatiku. Entah! aku rasa ini sudah berakhir. Tidak lagi aku menunggumu kembali bernaung didalam payung mata beningku. Tidak lagi aku menari dibawah hujan bulan Desember. Tidak lagi dadaku tersendat, napasku terengah, dan air mata yang berderai ketika aku ingat masa-lalu kita yang kelabu. Tidak lagi. Cukup sampai disini aku menunggumu yang tak pasti akan kembali. Seperti halnya kapal yang telah berlayar jauh, terlalu bodoh mengejarnya dengan berenang mengarungi lautan. Aku tidak akan menulis cerita baru di lembaran yang sama lagipula buku ini sudah mulai usang. Saatnya menutup buku dan membuka lembaran baru. Menggoreskan untaian kalimat demi kalimat di lembaran baru, sama sepertimu. Tidak akan pernah aku menulis cerita baru di lembaran lama, aku tidak ingin membiarkan kamu mengusik kembali luka ini. Luka pasti membekas, tapi bukan berarti aku tidak bisa melupakanmu seperti kamu melupakanku. Aku sudah memaafkanmu, sudah mengikhlaskanmu, dan juga sudah merelakanmu. Hari ini, 1 Januari 2013; let's begin page 1 of 365.
With love&i'll leave our past zone:)
Hawa
With love&i'll leave our past zone:)
Hawa
Langganan:
Postingan (Atom)